Translate

Minggu, 15 Desember 2013

a Huge Love from my Little niece Sahara

Kali ini saya mau Curhat..bener-bener curhat..

Saya sering bilang Rindu, Saya sering bilang kangen, dan terlebih saya acap kali bilang Rasa itu tak tersampaikan. Iya rindu tak sampai,.. bukan hanya kasih tak sampai, Rindu dan kangen pun saya rasa sama saja.. terlebih saat Rindu yang datang itu tiba-tiba menggambarkan seseorang.

Seseorang yang tidak lagi bisa ditemui, seseorang yang entah sekarang sedang apa, seseorang yang bahkan tidak bisa dilihat secara diam-diam..

Mama.. Wiwik Widiyani,

Tidak bisa kupungkiri dan tidak bisa pula ku hindari takdir Allah SWT saat Dia memanggil Mama kembali padanya dua tahun yang lalu.. Bagaimanapun hubungan seorang anak dengan orang tuanya satu yang pasti anak akan selalu membanggakan orang tuanya di hadapan dunia. 

Tak terkecuali aku, aku tidak begitu dekat dengan Mama, entah dengan alasan apa. Aku jarang bahkan seingatku tidak pernah curhat soal Cinta-cintaan dengan Beliau, tidak juga selalu sependapat dengan mama..

Kami sering pergi bersama? itu pasti.. meski sering marah padaku, mama adalah yang terbaik, Apa yang baik dari Mamaku? banyaaaaaakkk..

* Mama dengan senang hati memperhatikan anak-anak rantau (baca: anak kos a.k.a teman-temankuu)
* Semarah-marahnya mama itu dikarenakan suatu alasan, dan kemarahan itu bisa dipastikan diimbangi dengan arahan ke jalan "kebaikan" ala mama
* Masakan mama? wuuuiii .. jangan ditanya.. seharusnya mamaku bisa menang Master chef andai masih diberi kehidupan :) . Dapur adalah istananya.. dari kompor, panci, pisau, dan kawan-kawannya selalu tercipta hidangan luar biasa dari bahan-bahan yang biasa.
* Siapa yang bisa merasakan masakan mama? semua orang bisa.. karena memang Mama tidak pernah masak dalam porsi sedikit. Meski tinggal berempat di rumah, mama selalu masak dengan Porsi yang mungkin bisa dimakan se RT :) kata beliau lebih baik berbagi, tidak semua orang bisa makan enak.

sampai suatu hari dipenghujung November 2013, dikarenakan oleh mendengar lagu Katy Perry "The one that got away" beberapa menit sebelum Adzan maghrib tiba, saat melakukan sholat magrib bayangan Mama langsung muncul di pikiranku dan tentu saja otak dan hatiku langsung mengirimkan sebuah sinyal ke indera penglihatanku dan menjadikannya menitikkan air mata sepanjang gerakan 3 raka'at sholat.

Ceritanya ni ponakan cantikku -Sahara-biasanya suka jahil ngumpet dimukenaku kalau aku lagi sholat (dia selalu berpikir itu tenda untuk kemah..xixixi) tapi hari itu dengan manisnya dia keluar kamarku lagi setelah melihat setetes-dua tetes air mataku. tepat disaat aku selesai dan mulai berdoa dengan mama di pikiranku Sahara little kecil masuk kamarku lagi dan membuatku semakin terharu dengan adegan berikut :

"cicing udah slesai ya." katanya sambil mengintip dipintu kamarku, aku mengangguk, dia berjalan mendekati ku perlahan 

mata kecil coklatnya yang bule banget itu menatapku lekat - tersenyum sembari menyapukan telapak tangan kecilnya ke mataku dan berkata "cicing jangan nangis"

siapa yang nggak tambah terharu coba dapat perlakuan setulus itu dari anak umur 2 tahun, air mataku bertambah dan.....

Sahara memelukku erat seiiring berlinangnya air mata kerinduanku pada mama.. 

Jelas aku memeluk gadis kecil itu dan merasakan ketenangan, aku tahu ada sedikit "jiwa mama" didalam dia, karena aku tahu betapa mama menantikan gadis kecil ini lahir didalam perjuangan melawan penyakitnya yang pada akhirnya merenggut nyawanya Sebulan sebelum Mama melihat Sahara lahir ke dunia. 

Thank you my little sweety niece, your the best, even that you are still young, small and sometimes naughty-naughty.. 
really you still the one best in this life .. 

love you SAhara..